Selasa, 18 September 2012

Tiga Awak Antariksa AS-Rusia Mendarat di Kazakhstan

Tiga Awak Antariksa AS-Rusia Mendarat di Kazakhstan

 
(AP/NASA, Carla Cioffi) Pesawat antariksa Soyuz TMA-04M yang membawa komandan ekspedisi 32 Gennady Padalka dari Rusia, teknisi penerbang NASA, Joe Acaba dan teknisi penerbangan Rusia Sergei Revin mendarat di padang rumput daerah terpencil dekat kota Arkalyk, Kazakhstan pada Senin (17/9).

Almaty, (Analisa). Kapsul Soyuz Rusia yang membawa pulang tiga astronot berhasil mendarat dengan mulus di padang rumput Kazakhstan, Senin (17/9) pagi setelah empat bulan bertugas di Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Kapsul yang membawa astronot AS Joseph Acaba, kosmonot Rusia Gennady Padalka dan Sergei Revin tersebut, terjun dengan payung di langit tak berawan.

Armada helikopter Mi-8 milik Rusia dikerahkan dari kota-kota dekat lokasi pendaratan menjelang kedatangan kapsul itu pada Senin pagi.

Ketiga awak pesawat antariksa itu melepaskan diri dari laboratorium orbit di atas wilayah Nairobi, Kenya, tiga setengah jam sebelum pendaratan.

Kru tersebut kembali setelah menghabiskan 123 hari di orbit kapal Stasiun Luar Angkasa Internasional, sebuah kompleks penelitian senilai 100 milar dolar yang melibatkan 15 negara dan mengorbit 240 mil (385 kilometer) di atas Bumi.

Misi tersebut lebih singkat dibandingkan misi enam bulan biasanya setelah peluncuran tertunda karena masalah dengan pesawat ruang angkasa Soyuz pertama.

Padalka melakukan perjalanan ruang angkasa selama enam jam pada 20 Agustus untuk merelokasi mesin pendorong, meluncurkan satelit sains kecil dan memasang perisai micrometeoroid di modul perintah Zvezda stasiun ruang angkasa tersebut.

Tiga anggota kru Stasiun Ruang Angkasa Internasional lainnya, kosmonot Veteran Rusia Yuri Malenchencko, astronot NASA Sunita Williams dan astronot Jepang Akihiko Hoshide, tetap di orbit.

Sejak penghentian pesawat ulang-alik tahun lalu, Amerika Serikat bergantung pada Rusia untuk menerbangkan astronot ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional, yang negara membiayai 60 juta dolar per orangnya.

Sableng19 - sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar