Rabu, 19 September 2012

Racun dalam Bisa Ular Berpotensi Jadi Obat

Racun dalam Bisa Ular Berpotensi Jadi Obat


BISA sejak lama telah digunakan untuk membuat obat. Tetapi bahan kimia yang terkandung di dalamnya sering kali terlalu berbahaya untuk dikonsumsi manusia.

Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Nature Communicationsmenunjukkan ular dan kadal "menarik kembali" zat racun dan memanfaatkannya dengan aman di bagian tubuh lain.

Para ilmuwan mengatakan zat racun yang dimanfaatkan kembali ini bisa dijadikan obat yang aman dan efektif. Mereka membandingkan genom ular-ular dan kadal berbisa untuk mengetahui proses evolusi bisa.

Menurut mereka, proses yang terjadi sangat dinamis. Proses ini melibatkan pembentukan bahan kimia bisa dalam evolusi dan kemudian diadopsi oleh beberapa bagian tubuh untuk kepentingan-kepentingan lain.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa evolusi bisa merupakan proses yang sangat rumit," kata salah seorang peneliti, Dr Nicholas Casewell dari Liverpool School of Tropical Medicine.

Dia mengatakan bisa tampaknya berkembang menjadi banyak fungsi baru, kemungkinan bertujuan untuk mengatasi serangan lawan.

"Kelenjar bisa pada ular tampak sebagai tempatnya berbagai perkembangan fungsi baru molekul, sebagian di antaranya ditarik kembali ke dalam bisa untuk membunuh musuh, sedangkan lainnya berkembang menjadi fungsi baru di dalam jaringan lain di tubuh," tambahnya.

Hati dan urat-urat darah merupakan salah satu sasaran bisa ular ketika menyerang musuh. Para peneliti mengatakan tantangan yang ada sekarang adalah mengatasi dampak racun dari toksin.

"Ini berarti bahwa para pengembang obat harus memodifikasi toksin untuk mempertahankan daya yang ada dan membuatnya aman untuk digunakan dalam obat," kata Dr Casewell.

Sableng19 - sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar