Senin, 17 September 2012

Pemerintah Israel Beri "Ibu Jari" untuk Serangan Darat


Pemerintah Israel Beri "Ibu Jari" untuk Serangan Darat



Gedung Putih, Jumat, menyatakan Israel harus memutuskan sendiri apakah akan masuk ke Jalur Gaza dengan menggunakan pasukan darat, atau tidak, tapi meragukan tindakan itu akan menghindari korban sipil dan menjamin aliran barang kebutuhan kemanusiaan. TEL AVIV (Berita Suaramedia) Pejabat pemerintah Israel sudah memberikan lampu hijau kepada militer untuk melakukan serangan darat. Keputusan ini keluar setelah Amerika Serikat memberikan dukungan.

"Pemerintah Israel sudah memberikan "ibu jari" untuk invasi darat ke Jalur Gaza," demikian dilaporkan Fox News, Sabtu (15/10) mengutip seorang sumber Israel yang tidak disebutkan namanya.

Pada Jumat pagi waktu setempat, Perdana Menteri Ehud Olmert, Menteri Pertahanan Ehud Barak, Menteri Luar Negeri Tzipi Livni dan anggota kabinet lainnya berdiskusi soal serangan darat Israel. Juru bicara pemerintah Israel Mark Regev menyatakan, pertemuan itu juga dihadiri pejabat militer dan intelijen Israel. Lampu hijau untuk serangan darat keluar setelah pemerintah Amerika Serikat Jumat kemarin memberi lampu hijau bagi Israel.

"Saya kira langkah yang diambil, apakah itu dari darat atau udara, merupakan satu paket operasi militer. Itu merupakan keputusan yang sudah diambil Israel," ujar Gordon Johndroe, deputi bidang press Gedung Putih.

Langkah evakuasi warga sipil dari Gaza, merupakan pertanda serangan darat semakin dekat. Saat ini sudah 400 warga yang memegang paspor asing dari Rusia, AS, Turki, dan Norwegia, sudah meninggalkan Gaza.

Sementara Hamas tak tinggal diam dengan ancaman serangan darat itu. Pemimpin biro politik Hamas Khaleed Meshaal Jumat kemarin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan kejutan bagi tentara Israel yang masuk Gaza. Dia menyebutnya dengan "black destiny" bagi tentara Israel. "Jika Anda (Israel) melakukan langkah bodoh dengan menyerang dari darat, black destiny akan menanti Anda," kata Meshaal.

Hingga dari kedelapan serangan Israel, sebanyak 436 orang tewas dan 2.250 lebih terluka. Sementara Israel sudah kehilangan enam warganya (termasuk militer) dan 16 lainnya dilaporkan terluka akibat serangan roket dan mortir Hamas.

Sableng19 - sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar